PRESIDEN MINTA KONTRAKTOR AGAR TIDAK MENGIMINGIMING PEJABAT
Presiden Soeharto minta kepada para kontraktor, agar dalam memperoleh proyekjangan "mengiming-ngiming" (menjanjikan sesuatu sebagai perangsang) kepada pejabat Pemerintah, Ketua Gapensi (Gabungan Pelaksana Seluruh Indonesia), Rooseno mengatakan kepada wartawan hari ini di Bina Graha.
Para kontraktor yang tergabung dalam Gapensi itu dalam pertemuannya dengan Presiden Soeharto minta kepada Kepala Negara untuk mengurangi birokrasi serta memperpendek proses pemberian izin kepada kontraktor yang mengikuti prakwalifikasi dalam pembangunan proyek-proyek Pemerintah.
Kata Rooseno, permintaan itu diajukan oleh karena masalah tersebut sangat dirasakan oleh para kontraktor dalam melaksanakan pembangunan proyekproyek Pemerintah.
Kepala Negara, kata Rooseno, mengharapkan agar para kontraktor lebih banyak menggunakan produk-produk dalam negeri serta menggunakan konsultan konsultan nasional.
Harapan Kepala Negara itu disambut baik oleh para kontraktor, kata Rooseno. Menurut Rooseno, para kontraktor nasional telah siap untuk menerima dan melaksanakan proyek-proyek Pemerintah dan Pelita-IV, meskipun banyak tantangan yang dihadapi.
Lebih jauh dikatakannya, para kontraktor yang tergabung dalam Gapensi masih bertanya tanya tentang nasib mereka dalam menghadapi resesi dunia, sehingga para kontraktor tidak dapat berbuat banyak.
Keluarga Berencana
Sebelum menerima Gapensi, Presiden Soeharto terlebih dahulu menerima kepala Badan Kordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Haryono Suyono yang melaporkan hasil kunjungan ketjanya ke luar negeri belum lama ini.
Menurut Haryono, dalam pertemuan itu Presiden Soeharto, minta agar meneruskan pembangunan pabrik IUD serta pendirian pabrik kontrasepsi pil menuju swasembada kontrasepsi.
Produksi IUD dimulai awal tahun depan sebanyak 500.000 IUD yang diharapkan produksinya dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dalam Repelita IV.
Dia mengatakan sampai bulan September yang lalu telah tercatat 12,06 juta peserta Keluarga Berencana aktif. (RA)
…
Jakarta, Merdeka
Sumber : MERDEKA (17/11/1983)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 325-326.