1966-05-06 Sidang Pleno Terbuka DPR-GR, Adam Malik: Politik Luar Negeri Indonesia Berakar Pada Revolusi Indonesia

Sidang Pleno Terbuka DPR-GR, Adam Malik: Politik Luar Negeri Indonesia Berakar Pada Revolusi Indonesia [1]

JUM’AT, 6 MEI 1966 Di depan Sidang Pleno terbuka DPR-GR, Waperdam bidang Sospol/ Menteri Luar Negeri Adam Malik mengatakan bahwa: “Politik luar negeri pemerintah tetap berakar pada revolusi Indonesia dan mengabdi pada revolusi Indonesia. Dan dalam usaha mencapai tujuan, maka pemerintah harus menjalankan politik luar negeri yang sesuai dan mengabdi kepada kepentingan nasional.” Sedangkan mengenai masalah Indonesia dengan Malaysia, Adam Malik mengatakan bahwa politik konfrontasi yang dijalankan oleh pemerintah selama ini mempunyai dua tujuan pokok: pertama, menggagalkan konsepsi Malaysia ciptaan Inggris yang merupakan manifestasi dari neo-kolonialisme, dan dengan demikian memberi kesempatan kepada rakyat Sabah dan Serawak untuk menentukan nasib sendiri melalui cara­cara yang benar-benar bebas dan demokratis, kedua, likwidasi pangkalan-pangkalan militer dan pasukan Inggris dari Asia Tenggara yang merupakan daerah yang melingkungi Indonesia. Tentang permasalahan dengan RRC, Adam Malik menegaskan lagi bahwa pemerintah RI tidak akan meng­halang-halangi kehendak orang-orang Cina di Indonesia untuk kembali ke RRC, tetapi pemerintah tidak akan menyediakan alat-alat angkutan bagi mereka. Pemerintah tidak mengusir dan jika mereka meninggalkan Indonesia atas kemauan sendiri, maka segala tanggungjawab terletak pada mereka dan pemerintah RRC. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 01 Oktober 1965 – 27 Maret 1968”, hal 76-77 . Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.