Menpen BM Diah: Presidium Kabinet Ampera Tidak Ikut Bertanggung Jawab Soal Kelengkapan Nawaksara[1]
SELASA, 10 JANUARI 1967 Penjelasan tertulis tentang Pelengkap Pidato Presiden Soekarno yang berjudul Nawaksara yang disampaikan kepada Pimpinan MPRS baru-baru ini, dinilai tidak memuaskan oleh kekuatan-kekuatan pendukung Orde Baru. Dalam penjelasan tersebut Presiden Soekarno menyatakan, bahwa peristiwa 30 September 1965 baginya merupakan peristiwa yang tak terduga-duga. Bahkan dinyatakannya bahwa peristiwa G.30.S itu disebabkan oleh tiga hal, yaitu :
– “Keblingeran” pimpinan PKI;
– Kelihaian subversi nekolim; dan
– Memang adanya oknum-oknum yang “tidak-benar”.
Bersamaan dengan penjelasan itupun, Presiden Soekarno mengeluarkan pernyataan yang maknanya menolak bertanggungjawab seorang diri atas peristiwa yang telah terjadi.
Sementara itu Menteri Penerangan BM Diah memberitahukan kepada rakyat Indonesia melalui RRI dan TVRI bahwa: Presidium Kabinet Ampera tidak ikut bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah di terangkan oleh Presiden Soekarno itu. Sedangkan Koordinator Staf Pribadi Ketua Presidium Kabinet, Mayjen. Alamsyah, mengatakan bahwa kelengkapan Nawaksara yang disampaikan Presiden Soekarno kepada MPRS tidak dibuat untuk Presidium Kabinet Ampera tetapi untuk Presiden sendiri. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 01 Oktober 1965 – 27 Maret 1968”, hal 144 . Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003