Presiden Soeharto: Stabilitas Ekonomi Indonesia Berpengaruh Terhadap Kestabilan Asia Tenggara[1]
SABTU, 19 Juli 1969. Presiden Soeharto mengatakan bahwa rakyat Indonesia selalu menaruh perhatian yang besar terhadap AS. Ia juga gembira melihat kerjasama kedua negara, terutama di bidang ekonomi telah membawa hasil yang membesarkan hati. Selain itu Presiden juga mengungkapkan keyakinan bahwa stabilitas ekonomi di Indonesia akan mempunyai pengaruh baik terhadap kestabilan ekonomi dan politik di Asia Tenggara pada umumnya. Demikian antara lain dikatakan Presiden Soeharto ketika menerima surat kepercayaan dari Duta Besar AS yang baru Francis J. Galbraith, di Istana Merdeka pagi ini. Sementara itu, dalam pidatonya Galbraith antara lain mengatakan bahwa rakyat AS ingin melihat Indonesia berkembang dan menjadi makmur. Ia mengatakan bahwa kemajuan yang dicapai Indonesia dalam tahun-tahun terakhir ini sungguh menggemberikan.
Dalam pada itu, hari ini di Istana Negara, Presiden Soeharto melantik HR Dharsono sebagai Duta Besar untuk Muangthai dan Sunarsono sebagai Duta Besar untuk Singapura. Dalam amanatnya, Presiden Soeharto menggariskan tugas pokok mereka, yaitu memperkokoh tumbuhnya ASEAN. Jenderal Soeharto yakin bahwa ASEAN pasti akan semakin kuat dengan ketekunan yang sungguh-sungguh dan dengan hasil-hasil nyata yang dicapai dan dimanfaatkan bagi semua anggotanya. Kepada anggota-anggota ASEAN, Presiden menyerukan untuk terus menerus mencari dan membangun kerjasama dalam bidang-bidang yang mampu dilaksanakan bersama.
Dalam pertemuan dengan Ketua DPR-GR, HA Sjaichu, hari ini, Presiden Soeharto mengharapkan agar konsensus bagi penyelesaian RUU tentang Pemilihan Umum didasarkan pada adanya take and give di antara berbagai golongan yang ada (AFR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 138-139. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.