Presiden Soeharto Resmikan Monumen Trikora dan Irian Barat Daerah Otonom
Hadiri Sidang Istimewa DPRD-GR dan Rapat Umum di Jayapura [1]
SELASA, 16 SEPTEMBER 1969, Dalam sidang istimewa DPRD-GR Provinsi Irian Barat di Jayapura pagi ini Presiden Soeharto meresmikan Irian Barat sebagai daerah otonom. Presiden menyatakan bahwa pemberian otonomi ini adalah untuk mensejajarkan Irian Barat dengan daerah-daerah lainnya. Presiden yakin bahwa dengan pemberian otonomi ini, maka kemajuan Irian Barat akan berkembang lebih cepat sesuai dengan kemauan dan kemampuan masyarakat sendiri.
Di hadapan wakil-wakil rakyat Irian Barat ini juga Presiden mengumumkan amnesti dan abolisi bagi mereka yang terlibat dalam gerakan-gerakan Awom, dan Mandatjan, serta peristiwa Waghete dan Enarotali. Selesai sidang, Jenderal Soeharto meresmikan monumen Trikora dan Pepera di Jayapura.
Sore ini Presiden berbicara di depan rapat umum yang dihadiri oleh ribuan rakyat. Dalam amanatnya, Presiden antara lain mengatakan bahwa kedatangannya di Irian Barat adalah untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih pemerintah kepda rakyat Irian Barat yang telah memenangkan Pepera. (AFR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 157-158. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.