Presiden Soeharto: Al-Qur’an Banyak Menitikberatkan Pembangunan Masyarakat[1]
MINGGU, 4 OKTOBER 1970 Musyawarah Alim Ulama se-lndonesia yang telah berlangsung beberapa hari di Gedung Pola, Jakarta, hari ini ditutup. Dalam amanat tertulisnya pada penutupan ini Presiden Soeharto antara lain mengatakan bahwa Islam adalah agama kemajuan sesuai dengan ajaran-ajaran Al-Qur’an, yang di dalamnya banyak menitikberatkan pada soal-soal pembangunan masyarakat. Oleh karena itu Presiden Soeharto mengajak para alim-ulama, pemimpin-pemimpin Islam untuk lebih memperhatikan masalah kehidupan manusia. Menurut Presiden, partisipasi umat Islam sangatlah menentukan bagi berhasilnya pembangunan di negeri kita. Oleh sebab itu Presiden mengharapkan agar para ulama dapat merealisasikan hasil-hasil musyawarah dalam bidang amaliyah sosial Islam. Pada kesempatan itu, Presiden Soeharto juga berbicara tentang kemunduran umat Islam di Indonesia, sebagaimana yang banyak disinggung oleh peserta musyawarah. Dalam hal ini Presiden berpendapat bahwa kemunduran itu disebabkan oleh kurangnya kita memperhatikan masalah kehidupan manusia secara lahiriah. (AFR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 263. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.