Presiden Soeharto Meresmikan STM Pembangunan Jakarta[1]
KAMIS, 01 Juli 1971. Dengan didampingi oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, dan Menteri P dan K, Mashuri, Presiden Soeharto hari ini meresmikan sebuah STM Pembangunan di Jakarta. Dalam amanatnya pada peresmian itu, Jenderal Soeharto antara lain mengatakan bahwa di bidang teknologi kita sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Ketinggalan itu harus kita kejar, baik untuk mempercepat tercapainya masyarakat maju dan sejahtera maupun untuk menempatkan bangsa kita sejajar dengan bangsa-bangsa lain dalam bidang ekonomi. Menurut Presiden, hasil teknologi kini sudah dapat dirasakan dalam usaha meningkatkan produksi pertanian. Petani sekarang lebih percaya bahwa masa depan lebih terjamin dengan cara kerja yang lebih baik dan dengan hasil-hasil teknologi. Dengan mengenal manfaat teknologi berarti telah tertanam pula salah satu sikap mental yang diperlukan bagi manusia pembangunan, yaitu menggunakan akal dan usaha untuk memanfaatkan keadaan alam. Hal ini dipandang Jenderal Soeharto sebagai kebalikan dari sikap “nrimo[2]” terhadap alam yang dianggapnya kejam. Kemudian Presiden menganjurkan agar masyarakat melepaskan ikatan yang bersifat “nrimo“, antara lain dengan cara-cara mengenal dan menggunakan hasil teknologi secara tepat bagi usaha-usaha pembangunan (AFR).