1971-12-31 Amanat Akhir Tahun, Presiden Soeharto: Belum Saatnya Memetik Buah, Harus Lebih Giat Membangun

Amanat Akhir Tahun, Presiden Soeharto: Belum Saatnya Memetik Buah, Harus Lebih Giat Membangun[1]

 

JUM’AT, 31 DESEMBER 1971, Dalam amanat akhir tahunnya, Presiden Soeharto antara lain mengatakan bahwa dalam tahun l971 kita memang mencapai kemajuan-kemajuan, akan tetapi belum sampai pada waktunya bagi kita untuk “mengaso” dan beramai-ramai “memetik buah”. Sekarang kita masih dalam masa bekerja, malahan harus bekerja lebih giat, yaitu memperluas “ladang” pembangunan itu, disamping terus memelihara ketenangan, kestabilan, dan ketertiban nasional, demikian ditambahkan oleh Presiden. Pada kesempatan itu Presiden kembali menegaskan bahwa pembangunan Indonesia tetap bertitik berat pada pembangunan ekonomi. Ini berarti bahwa kita berusaha menaikkan produksi dan sekaligus menaikkan pendapatan rakyat. Dalam mengusahakan peningkatan pembangunan itu, kita harus tetap mengusahakan terpeliharanya stabilitas ekonomi.

Menyinggung soal tahanan politik PKI, Presiden mengatakan bahwa dengan tingkat ketahanan nasional yang kita miliki di bidang ideologi, politik, sosial, ekonomi dan hankam dewasa ini, kita dapat mempercepat penyelesaian tahanan G-30-S/PKI. Dikatakan pula bahwa tahanan politik golongan “C” telah seluruhnya dikembalikan kedalam masyarakat. Sementara itu mengenai normalisasi hubungan dengan RRC, dikatakan oleh Presiden bahwa bagi Indonesia, hubungan bilateral dengan RRC akan menjadi baik atau tetap seperti sekarang ini, tergantung pada sikap RRC terhadap Indonesia. (WNR).



[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 395 Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.