1972-01-08 Lantik 8 Duta Besar, Presiden Soeharto: Blok Idiologi Sudah Usang, Pakta Militer Tidak Banyak Arti

Lantik 8 Duta Besar, Presiden Soeharto: Blok Idiologi Sudah Usang, Pakta Militer Tidak Banyak Arti[1]

SABTU, 8 JANUARI 1972, Hari ini Presiden Soeharto melantik delapan orang duta besar Indonesia yang baru. Mereka adalah Harsono Tjokroaminoto untuk Swiss, Laksdya. (L) Mursalin untuk Rumania, Letjen. Alamsyah untuk Negeri Belanda, Letjen. Djamin Gintings untuk Kanada, Letjen. (KKO) Mukiyat untuk Korea Utara, lrjenpol. Katik Suroso untuk negara-negara Skandinavia, dan JM Maramis untuk Belgia. Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa tata dunia yang baru sedang mencari bentuknya dalam dasawarsa 1970-an sekarang ini. Blok-blok ideologi telah menjadi usang, sedangkan pakta-pakta militer tidak banyak artinya lagi. Sebaliknya kepentingan-kepentingan nasionallah yang menonjol. (WNR)



[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 402. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.