Presiden Soeharto Kunjungi Museum Pusat dan Peternakan Ayam
(Bantuan Museum dan Pemasaran Hasil Peternak Ayam)[1]
RABU, 22 Maret 1972, Presiden Soeharto secara mendadak meninjau Museum Pusat di Jalan Merdeka Barat, Jakarta. Ketika mengakhiri kunjungan tersebut, Presiden menuliskan kesan-kesannya dalam buku tamu. Kepada para wartawan, Presiden mengatakan bahwa keadaan Museum Pusat sangat menyedihkan. Mengingat nilai isinya yang sangat tinggi, diperlukan langkah-langkah pengamanan agar peninggalan benda-benda yang mempunyai arti sejarah akan dapat dinikmati secara abadi oleh anak cucu kita. Dalam rangka ini Presiden menjanjikan untuk memberikan sumbangan sebesar Rp. 1000.000,- setiap bulan sebagai tambahan biaya perawatan museum itu.
Setelah meninjau museum, Presiden Soeharto dan rombongan menuju Cibinong, Bogor, untuk melihat peternakan ayam yang diusahakan oleh PT Rembokin Putra. Di dalam peninjauan ini, kepada para wartawan Presiden mengatakan bahwa peternakan ini adalah anggota Bimas ternak ayam dan telah ditunjuk sebagai induk dari Bimas ayam. Yang diperlukan sekarang adalah badan pemasarannya sehingga peserta Bimas ayam tidak akan mengalami kesulitan dalam menjual telur ataupun daging ayam. Dengan adanya badan pemasaran, maka mereka akan dapat menjual produksi mereka melalui badan ini. (AFR)