Resmikan Wisma Nusantara, Presiden Soeharto: Kembangkan Wisata dengan Efisiensi Modern dan Keaslian Sendiri[1]
SABTU; 2 DESEMBER 1972, Presiden Soeharto hari ini meresmikan gedung Wisma Nusantara di Jalan Thamrin, Jakarta. Gedung ini merupakan salah satu proyek “mercusuar” yang tidak dapat diselesaikan pembangunannya pada masa Orde Lama; pada masa Orde Baru pembangunan Wisma Nusantara dilanjutkan dengan bantuan modal Jepang. Kini ia tidak akan menjadi proyek mercusuar lagi, sebab ia akan berfungsi sebagai salah satu pusat bisnis modern di ibukota. Ia dapat juga berfungsi sebagai sarana pariwisata, sebab di sebelahnya, masih dalam kompleks, kini telah berdiri sebuah hotel yang megah: President Hotel.
Oleh sebab itu pula, dalam sambutannya, Presiden berbicara panjang lebar mengenai upaya pengembangan pariwisata. Presiden antara lain mengatakan bahwa rumus yang tepat untuk mengembangkan kegiatan pariwisata adalah efisiensi modern dengan keaslian pribadi sendiri. Pengembangan kepariwisataan di Indonesia harus diusahakan dengan tepat, karena wisatawan yang datang ke Indonesia ingin menikmati keindahan alam, keanekaragaman kebudayaan dan melihat berbagai peninggalan kuno. (WNR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 489 Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003