Presiden Soeharto Instruksikan Rehabilitasi 15 Pelabuhan Udara[1]
RABU, 5 FEBRUARI 1975, Hasil musyawarah nasional ke-2 Sekretariat Kerjasama Kepercayaan yang berlangsung di Purwokerto awal Desember tahun lampau, pagi ini disampaikan kepada Presiden Soeharto oleh Dewan Pengurus Sekretariat Kerjasama Kepercayaan Pusat. Dalam pertemuan yang berlangsung di Bina Graha itu, Presiden mengamanatkan agar organisasi tersebut berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya dalam bidang spiritual/budi pekerti. Diharapkannya agar organisasi kepercayaan itu memberikan perhatian terhadap generasi muda dengan mengadakan dialog, sehingga pembangunan material dan spiritual generasi muda dapat terjamin.
Dalam rangka meningkatkan dan mensukseskan pembangunan proyek-proyek nasional di daerah, Presiden Soeharto telah menginstruksikan Menteri Negara Ekuin/Ketua Bappenas, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Perhubungan untuk melaksanakan rehabilitasi dan peningkatan landasan 15 pelabuhan udara di pelbagai daerah. Kelimabelas pelabuhan udara itu masing-masing terletak di Banda Aceh, Jambi, Bengkulu, Tanjung Karang, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Ambon, Palu, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Tarakan, Wamena, dan Jayapura. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 210. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003