Presiden Soeharto Pimpin Sidang Dewan Stabilisasi Ekonomi Nasional
(Instruksikan PT. Krakatau Steel Agar Mampu Produksi 500.000 Ton Pertahun)[1]
SELASA, 15 April 1975, Kepala Negara memimpin Sidang Dewan Stabilisasi Ekonomi Nasional di Bina Graha pagi ini. Sidang yang berlangsung mulai jam 10.00 itu, antara lain telah membicarakan masalah perkembangan harga dan moneter pada umumnya, serta industri semen. Menyangkut moneter, Menteri Keuangan melaporkan tentang perkembangan dalam jangka pendek yang memperlihatkan gejala-gejala positif. Umpamanya jumlah uang beredar dalam minggu kedua dan ketiga bulan Maret yang lalu meningkat dari Rp. 985,8 milyar menjadi Rp. 1,024 milyar, sementara untuk periode yang sama terdapat kenaikan Tabanas dari Rp. 51,9 milyar menjadi Rp. 52,7 milyar. Juga terjadi kenaikan yang cukup besar didalam jumlah kredit perbankan dalam waktu yang sama yaitu dari Rp. 1.495 milyar menjadi Rp. 1.511,9 milyar. Indeks harga sembilan bahan pokok pada minggu pertama bulan April ini dilaporkan menurun sebesar 0,86%.
Di bidang industri, Menteri Perindustrian M Jusuf, mengemukakan bahwa kebutuhan semen akan meningkat dalam tahun-tahun mendatang, sesuai dengan pesatnya pembangunan, sehingga produksi semen pun perlu ditingkatkan. Dalam hubungan ini departemennya memperkirakan bahwa produksi semen Indonesia pada akhir 1977 diharapkan akan mencapai 5,570.000 ton per tahun. Jumlah ini akan dicapai dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik-pabrik semen yang sudah ada sekarang ini dan dengan pembangunan pabrik-pabrik baru. Pabrik semen di Gresik, Tonasa, dan Padang akan ditingkatkan kapasitasnya, sementara di Jawa Barat dalam waktu dekat akan segera diresmikan pabrik semen Cibinong I, yang kemudian disusul oleh Cibinong II.
Kepala Negara menginstuksikan agar pabrik baja PT Krakatau Steel dapat merealisasikan program tahap pertamanya, yaitu memproduksikan 500.000,- ton baja setahun. Instruksi ini disampaikan oleh Presiden ketika Direktur Utama yang baru dari PT Krakatau Steel, Ir. T Ariwibowo, menghadapnya siang ini di Bina Graha bersama Menteri Perindustrian. Ir. T Ariwibowo telah diangkat oleh Menteri Perindustrian sebagai direktur utama menggantikan Ir. Marjuni, dan pabrik baja itu diharapkan akan mulai berproduksi pada tahun 1977. (AFR)