Indonesia-Yugoslavia: Perlu Tata Ekonomi Internasional Yang Adil[1]
RABU, 02 Juli 1975, Presiden Soeharto hari ini melanjutkan pembicaraan dengan Presiden Tito di Brioni. Pokok pembicaraan hari ini meliputi kawasan Asia Tenggara dan Samudera Hindia sebagai suatu kawasan damai, selain masalah Orde Ekonomi Internasional Baru. Menyangkut hal yang terakhir itu, kedua pemimpin sepakat mengenai perlunya dibentuk suatu tata ekonomi internasional yang baru dan lebih adil. Menurut mereka, pembentukan Orde Ekonomi Internasional Baru itu harus menjadi agenda utama bagi konferensi negara-negara non-blok yang akan datang.
Masalah-masalah yang dibicarakan oleh kedua pemimpin itu dituangkan didalam suatu komunike bersama yang dikeluarkan sebelum Presiden Soeharto dan rombongan meninggalkan Yugoslavia menuju Kanada. (AFR).
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978“, hal 263-264. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin, diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta tahun 2003.