Presiden Soeharto: Hubungan Antar Negara Harus Saling Menghormati
Menerima Surat Kepercayaan Duta Besar Birma[1]
SENIN, 1 SEPTEMBER 1975 Pukul 10.00 pagi ini, bertempat di Istana Merdeka, Presiden Soeharto. menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Republik Sosialis Uni Birma, U Khin Maung Lay. Dalam pidatonya, Duta Besar Khin Maung Lay mengatakan bahwa hubungan antara Birma darn Indonesia yang sangat erat dan bersahabat didasarkan pada prinsip saling hormat menghormati dan saling pengertian.
Menyambut pidato Duta Besar Birma itu, Kepala Negara menegaskan bahwa hubungan yang erat antara kedua negara dan bangsa ini, bukan saja karena kedua negara merupakan tetangga dan sama-sama non-blok, tetapi juga karena kita sama-sama berusaha mengembangkan dan mengamalkan prinsip saling menghormati dan saling membantu dengan sungguh-sungguh. Presiden mengungkapkan juga pendapatnya, bahwa apabila penghayatan dan pengamalan semangat hubungan antar bangsa yang demikian itu dapat dilakukan oleh setiap negara di dunia ini, maka pasti akan tercipta suatu dunia yang damai, adil dan sejahtera. (AFR).
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 283. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.