Presiden Soeharto: Hanya Dengan Perdamaian, Kerjasama Antar Bangsa Terbuka Luas[1]
Sabtu, 18 Desember 1976, bertempat di Istana Merdeka, secara berturut-turut pada jam 09.00 dan 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto menerima surat-surat kepercayaan dari dua duta besar Negara sahabat. Mereka adalah Duta Besar Bakur Abbas Khumais dari Kerajaan Saudi Arabia dan Duta Besar Karol Rudek dari Republik Rakyat Polandia.
Memberikan balasan atas pidato Duta Besar Abbas Khumais yang pada intinya berisi tekad untuk mengembangkan hubungan persahabatan dan persaudaraan diantara kedua Negara, Kepala Negara mengatakan bahwa tekad yang sama juga ada pihak Indonesia. Lebih lanjut, persiden mengatakan bahwa bangsa Indonesia sangat menghargai kesediaan Pemerintah Saudi Arabia untuk membantu perluasan pabrik pupuk Pusri IV di Palembang dan pembangunan jalan raya di Jawa Timur.
Sementara itu dalam menyambut pidato Duta Besar Karol Rudek, Presiden antara lain mengatakan bahwa hanya denga perdamaian dan ketentraman akan berbuka kesempatan yang lebih luas bagi bangsa-bangsa untuk bekerjasama guna pembangunan sesuai cita-cita, arah dan cara masing-masing menyinggung mengenai pembangunan yang sedang berlangsung di Indonesia, Kepala Negara mengatakan bahwa tanggung jawab utama pembanguan Indonesia adalah pada bangsa Indonesia sendiri. Namun demikian, bangsa Indonesia juga menyadari arti penting dari kerjasama dengan luar negeri. (WNR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 421. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003