Presiden Soeharto Menerima Dubes Srilanka dan Jerman[1]
SABTU, 8 APRIL 1978, Bertempat di Istana Merdeka, pada jam 09.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima surat-surat kepercayaan dari Duta Besar Sri Lanka, Tyrrel Dorrie Samuel Alaric Dissanayaka. Satu jam kemudian, di tempat yang sama, Kepala Negara juga menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Republik Demokrasi Jerman, Eberhard Feister.
Membalas pidato Duta Besar Sri Lanka, Presiden Soeharto mengingatkan kembali perjuangan kedua negara sebagai sesama negara non-blok untuk membangun hubungan-hubungan internasional yang lebih sesuai dengan perkembangan dunia, sehingga jurang pemisah antara negara maju dengan negara yang sedang membangun dapat dipersempit. Diingatkannya juga bahwa kedua negara selama ini telah berusaha untuk mendorong kerjasama internasional yang lebih serasi, dalam rangka tercapainya tujuan negara-negara non-blok.
Sementara itu, kepada Duta Besar Feister, Presiden mengatakan bahwa ia dengan penuh minat menyaksikan hasil-hasil usaha perdamaian di Eropa yang cukup memberikan harapan yang baik. Kepala Negara juga menyambut baik keinginan Jerman Timur untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 10. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003