Presiden Soeharto Buka Lomba dan Pameran Ternak Nasional III[1]
JUM’AT, 15 SEPTEMBER 1978 Pagi ini di Kartosuro, Jawa Tengah, Presiden Soeharto membuka dengan resmi Lomba dan Pameran Ternak Nasional III, yang meliputi sapi potong, sapi perah dan unggas. Dalam kata sambutannya, Presiden mengatakan bahwa penyelenggaraan lomba dan pameran ternak kali ini merupakan peningkatan yang baik sekali, karena itu dimintanya agar tradisi lomba dan pameran ternak ini hendaknya dapat dilanjutkan dan dilembagakan. Dengan demikian diharapkan lomba dan pameran semacam ini akan benar-benar memberikan manfaat pendidikan dan penyuluhan bagi para peternak khususnya, dan masyarakat luar pada umumnya.
Selanjutnya Kepala Negara mengingatkan para peternak khususnya dan masyarakat tani pada umumnya bahwa kebutuhan akan hasil ternak akan terus meningkat, baik untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor. Oleh karena itu, kata Presiden, penggalakan usaha di bidang peternakan benar-benar diperlukan. Dalam hubungan ini Presiden Soeharto melihat ada lima hal yang perlu dikembangkan.
Pertama, penyediaan bibit ternak unggul, yaitu jenis ternak yang berbadan gemuk-padat, sehat, tahan penyakit, dan cocok dengan keadaan iklim Indonesia. Kedua, penyediaan makanan ternak yang cukup dan bermutu tinggi. Ketiga, penyediaan obat dan vaksin. Keempat,penyuluhan kepada para peternak mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam usaha peternakan. Kelima, usaha-usaha pemasarannya. (AFR).
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 63. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.