Hadiri Kongres PWI di Padang, Presiden Soeharto: Pers Harus Gelorakan Persatuan dan Pembangunan[1]
SENIN, 4 DESEMBER 1978, Presiden Soeharto pada jam 07.00 pagi ini meninggalkan Jakarta menuju Padang untuk kunjungan kerja selama setengah hari. Di Padang pagi ini Presiden menghadiri pembukaan Kongres ke-16 PWI. Dalam sambutannya, Kepala Negara mengharapkan agar pers nasional dapat melaksanakan tugasnya seperti yang ditegaskan dalam GBHN. Ia mensitir GBHN yang mengamanatkan agar kegiatan penerangan dan media massa benar-benar “menggelorakan semangat pengabdian perjuangan bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, mempertebal rasa tanggungjawab dan disiplin nasional, serta menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan”.
Dalam kerangka demikian, begitu ditambahkan Presiden, kita perlu terus meningkatkan peranan pers sebagai salah satu kekuatan yang mampu melakukan kontrol sosial yang konstruktif. Kita benar-benar memerlukan pers nasional yang dapat menjadi jembatan yang kokoh bagi berkembangnya komunikasi yang sehat diantara kita, komunikasi yang penuh ketulusan, keterbukaan dan dengan semangat membangun. Melalui komunikasi yang demikian akan dapat dihindari kekurang-pengertian atau kesalah-pengertian antara satu dengan yang lain, dan sebaliknya akan dapat dikembangkan gagasan-gagasan baru yang segar, yang memang diperlukan dalam mendorong majunya pembangunan. Demikian Kepala Negara. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 93. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003