1983-01-22 Menerima Surat Kepercayaan Dubes Irak, Presiden Soeharto Prihatin Pertikaian Irak-Iran

Menerima Surat Kepercayaan Dubes Irak, Presiden Soeharto Prihatin Pertikaian Irak-Iran[1]

 

SABTU, 22 JANUARI 1983 Pukul 09.00 pagi ini, bertempat di Istana Merdeka, Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan Duta Besar Irak yang baru, Mohammad Suhair Abdul Razak al Bairaqdar. Dalam pidato balasannya, Presiden mengatakan bahwa kedua negara adalah sama-sama menjadi anggota Gerakan Non-Blok, serta anggota OKI dan OPEC, sama-sama berjuang untuk mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan keadilan. Karena itu Presiden yakin bahwa persahabatan dan kerjasama antara kedua negara akan dapat terus berlangsung dan akan makin meningkat di masa-masa mendatang. Presiden juga menyatakan keprihatinannya menyaksikan pertikaian yang berkepanjangan antara Irak dan Iran. Dalam kesempatan ini, demi kebaikan kedua belah pihak, dan juga demi kebaikan seluruh umat Islam, sekali lagi Presiden menghimbau kepada Irak dan Iran agar menyelesaikan pertikaian ini dengan semangat ukhuwah Islamiyah. (DTS)

[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 634. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.