Diterima Presiden Soeharto, JB Soemarlin Paparkan Hutang Indonesia[1]
RABU, 9 JANUARI 1985 Di tempat yang sama (Presiden Soeharto pagi ini menerima Menteri Pertanian Ir Achmad Affandi) di Cendana, Presiden hari ini menerima Ketua Bappenas, JB Sumarlin. Ketua Bappenas sesuai pertemuan itu mengatakan bahwa sisa pokok hutang luar negeri pemerintah RI per Juni 1984 berjumlah US$23.201 juta dari sebuah perjanjian pinjaman yang bernilai US$46.123 juta. Jumlah hutang yang sudah dilunasi sampai 30 Juni tahun lalu berjumlah US$9.640 juta, sedangkan komitmen perjanjian yang belum dipergunakan sebesar US$13.282 juta. Sumarlin menyimpulkan, dengan demikian terbukti bahwa pemerintah RI mempunyai kemampuan untuk mengembalikan utang-utang tersebut.
Selanjutnya Sumarlin mengatakan bahwa sisa anggaran pembangunan dari tahun 1981/1982-1983/1984 berjumlah Rp1,3 triliun, sisa anggaran ini terdapat di berbagai departemen dan lembaga non-departemen. Realisasi anggaran pembangunan tersebut adalah anggaran rupiah, tidak termasuk bantuan proyek dan kredit ekspor, anggaran Hankam serta program Inpres.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 274. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003