Pencanangan Tahun Pemuda Internasional, Presiden Soeharto Mengingatkan Pemuda Tidak Terjebak Sejarah Masa Lampau[1]
KAMIS, 10 JANUARI 1985 Pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto menghadiri upacara Pencanangan Tahun Pemuda Internasional di Indonesia dan Peringatan Sembilan Belas Tahun Tritura yang diadakan di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Dalam pidatonya, Presiden antara lain mengatakan bahwa Tritura mempunyai tempat yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bangsa kita, karena jika direnungkan secara mendalam, Tritura mempunyai arti yang lebih dalam dan lebih mendasar dari apa yang dirumuskan. Dengan Tritura itu pemuda Indonesia untuk kesekian kalinya menunjukkan peranannya yang besar dalam perjuangan, perkembangan dan pertumbuhan bangsanya.
Akan tetapi Presiden mengingatkan agar kaum muda, tidak terbelenggu oleh sejarah masa lampau. Kita harus bangkit untuk menjadi pembuat sejarah masa sekarang dan masa datang. Dan tugas masa datang itu adalah jelas, ialah mewujudkan masyarakat Pancasila melalui pembangunan nasional yang terus menerus dan sambung menyambung tidak ada henti-hentinya. Dan Tahun Pemuda Internasional 1985 ini kita jadikan sebagai tambahan gerakan dari peningkatan partisipasi pemuda Indonesia dalam pembangunan nasional yang selama ini telah kita lakukan.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 274-275. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003