Presiden Soeharto Menegaskan Hubungan Indonesia-Papua Nugini Terbina Dengan Baik [1]
RABU, 8 JANUARI 1986 Presiden Soeharto menegaskan bahwa hubungan antara Indonesia dan Papua Nugini selama ini sudah terbina dengan baik. Akan tetapi hubungan antara kedua negara ini masih dapat terus ditingkatkan berlandaskan pada semangat sesama negara berkembang dan sebagai negara yang saling bertetangga. Menurut Presiden, kedua negara mempunyai banyak persamaan, termasuk perjuangan dalam forum dialog Utara-Selatan, dalam Organisasi Kopi Internasional (ICO) dan Organisasi Kayu Tropis Internasional (ITTO).
Penegasan itu disampaikan Presiden kepada Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini, Imam Supomo, yang menghadapnya di Cendana pagi ini. Duta Besar Imam Supomo menghadap Kepala Negara untuk melaporkan tentang pelaksanaan tugasnya di negara tetangga itu. Antara lain dilaporkannya mengenai perkembangan politik terakhir di PNG, sehubungan dengan diangkatnya Paias Wingti sebagai perdana menteri pada bulan November tahun lalu. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 417-418. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003