Menerima Dubes Yugoslavia, Presiden Soeharto Menekankan Gerakan Non Blok[1]
KAMIS, 11 APRIL 1986 Pukul 08.30 pagi ini, bertempat di Istana Merdeka, Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan Duta Besar Republik Federasi Yugoslavia yang baru, Dr Djordje Jakovljevic. Dalam pidato balasannya, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa perjuangan Gerakan Non-Blok memang mengalami pasang naik dan pasang surut. Namun makin lama makin terasa bahwa prinsip-prinsip Non-Blok berlaku universal dan merupakan sendi-sendi pokok bagi terwujudnya dunia yang damai, aman, dan sejahtera. Karena itu Indonesia dan Yugoslavia yang sama-sama menjadi pendiri gerakan ini, bersama-sama dengan negara-negara anggota Gerakan Non-Blok lainnya, wajib tetap memelihara dasar-dasar dan tujuan-tujuan Gerakan Non-Blok yang murni, terutama dalam sidang KTT Non-Blok yang akan diselenggarakan di Harare tahun ini. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 451-452. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003