Presiden Soeharto meminta Departemen Perindustrian mengembangkan Sistem Produksi “Ban Berjalan” [1]
SENIN, 6 JUNI 1988 Menteri Muda Perindustrian, IT T Ariwibowo, menghadap Kepala Negara di Istana Merdeka siang ini. Usai pertemuan dengan Presiden itu, Menteri Arwibowo menerangkan bahwa Presiden telah memberikan petunjuk agar Departemen Perindustrian mengembangkan sistem produksi “ban berjalan” yang memungkinkan berbagai pabrik menghasilkan komponen-komponen yang kemudian dapat dirakit oleh perusahaan-perusahaan perakitan besar. Dengan demikian perusahaan-perusahaan perakitan besar itu dapat bertindak sebagai “bapak angkat” bagi perusahaan-perusahaan kecil yang menghasilkan komponen.
Dikatakannya pula bahwa ia menghadap Kepala Negara untuk melaporkan tentang hasil kunjungannya ke berbagai daerah bersama ketiga menteri muda lainnya dalam rangka menggalakkan ekspor non-migas, khususnya dalam rangka memanfaatkan sistem preferensi umum (GSP). Kepada Presiden dilaporkannya juga mengenai penggunaan sabit bergerigi Dalam hubungan ini Presiden menginstruksikan agar produksi sabit bergerigi diteruskan.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 35-36. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003