Presiden Soeharto Menerima Kunjungan PM Mahathir Mohamad di Yogyakarta [1]
SENIN, 13 JUNI 1988 Pukul 11.00 pagi ini Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, di Yogyakarta. PM Mahathir tiba di Yogya pagi ini dalam rangka kunjungan kerja selama dua hari. Selama kunjungan ini akan diadakan dua kali pertemuan empat mata antara kedua pemimpin.
Dalam pertemuan di Ruang Sudirman Gedung Agung Yogyakarta, kedua kepala pemerintahan sepakat untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua bangsa dalam semua tingkatan. Peningkatan hubungan ini dipandang perIu oleh keduanya sebagai kelanjutan dari hubungan resmi yang telah berIangsung baik selama ini. Kedua kepala pemerintahan itu memandang dasar-dasar persahabatan dan persaudaraan antara kedua bangsa dan negara sudah kuat. Hal inilah yang perlu terus ditingkatkan dalam berbagai kegiatan yang lebih kongkrit, umpamanya dalam bidang pariwisata. Selain itu telah pula dibahas masalah peningkatan hubungan pada eselon yang lebih bawah baik dalam pemerintahan maupun angkatan bersenjata.
Mengenai masalah luar negeri, dalam pertemuan itu PM Mahathir menjelaskan kepada. Presiden Soeharto bahwa Malaysia bukan saja mendukung Indonesia sebagai tuan rumah KTT non-blok, melainkan juga bersedia untuk menerangkan kepada negara-negara anggota gerakan non-blok lainnya mengenai posisi Indonesia. Selain itu telah pula dibahas masalah Kamboja.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 38. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003