Menerima Menteri Perindustrian, Presiden Soeharto Tekankan Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Perluasan PT. Krakatau Steel [1]
SELASA, 5 JULI 1988 Menteri Muda Perindustrian, T Aribowo, pagi ini menghadap Kepala Negara di Bina Graha. Pada kesempatan itu Presiden Soeharto mengharapkan masyarakat dapat menggunakan hasil produksi dalam negeri sebaik-baiknya. Menurut Presiden, penggunaan produksi dalam negeri akan menghemat devisa negara. Dikatakannya bahwa mengurangi impor merupakan langkah penting, disamping meningkatkan ekspor dalam rangka meraih devisa. Selain itu Presiden mengharapkan juga agar semangat untuk menggunakan produksi dalam negeri sudah tertanam dalam masyarakat. Dalam hubungan ini Kepala Negara menginstruksikan departemen dan instansi pemerintah yang memiliki proyek-proyek pembangunan agar menggunakan produksi dalam negeri semaksimal mungkin.
Memberikan tanggapan terhadap laporan Menteri Ariwibowo tentang perkembangan industri baja, Presiden mengharapkan agar perluasan pabrik baja PT Krakatau Steel yang saat ini sedang dilaksanakan, dapat segera diselesaikan. Dengan selesainya perluasan tersebut, yang direncanakan pada tabun 1991, maka produksi PT Krakatau Steel akan mencapai 2,5 juta ton per tahun.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 47. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003