1988-07-06 Sidang Kabinet Terbatas, Presiden Soeharto Menginstruksikan Pengiriman Misi Dagang Ke Eropa Timur

Sidang Kabinet Terbatas, Presiden Soeharto Menginstruksikan Pengiriman Misi Dagang Ke Eropa Timur[1]

 

RABU, 6 JULI 1988 Sidang kabinet terbatas bidang Ekuin yang berlangsung di Bina Graha, dibuka oleh Presiden Soeharto pada pukul 10.15 pagi ini. Didalam sidang hari ini, pemerintah antara lain memutuskan untuk menertibkan para debitur yang menunggak KPR-BTN (Kredit Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara) yang tidak menunjukkan iktikad baiknya dalam membayar angsuran kredit mereka. Terungkap didalam sidang tersebut bahwa tunggakan angsuran KPR-BTN di seluruh Indonesia sampai dengan bulan Maret 1988 mencapai Rp84,4 milyar. Dalam hubungan ini Presiden menginstruksikan agar para penunggak agar diberi peringatan terus menerus demi penyelesaian kredit mereka. Selanjutnya pemerintah akan menertibkan pemberian KPR-BTN baru dalam rangka meningkatkan fasilitas KPR-BTN.

Sidang hari ini juga mendengarkan laporan Menteri Perdagangan tentang pengeluaran dua peraturan baru, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Juli 1988. Kedua peraturan itu adalah mengenai pembagian kuota tekstil dan percepatan pelarangan ekspor rotan. Dikemukakan bahwa jika dalam peraturan lama para eksportir dan produk hasil tekstil memperoleh kuota sebesar 40% dari past performance atau realisasi ekspor yang lalu, maka dalam peraturan baru kuota tersebut dinaikkan menjadi 75% sebelum dikeluarkannya kuota definitif.

Kepada Departemen Perdagangan, Presiden menginstruksikan pengiriman misi perdagangan dilanjutkan, terutama untuk membuka pasaran komoditi ekspor non-migas ke Eropa Timur. Dalam kaitan ini Presiden memerintahkan agar kontak-kontak perdagangan dengan Uni Soviet dan Eropa Timur terus dikembangkan melalui promosi, serta mengurangi kelemahan para pengusaha kita dalam memenuhi permintaan mereka. Untuk itu, demikian Kepala Negara, para pengusaha perlu diberikan panduan tentang cara-cara untuk dapat memenuhi permintaan Iuar negeri.(DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 47-48. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.