Melantik DRN, Presiden Soeharto Menegaskan Arah Pengembangan IPTEK [1]

KAMIS, 7 JULI 1988 Pada jam 10.00 pagi ini, bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharto melantik Dewan Riset Nasional (DRN). Dewan Riset Nasional yang baru dibentuk itu dipimpin oleh Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie, dan terdiri atas 18 orang anggota.

Memberikan sambutan pada pelantikan tersebut, Presiden menegaskan bahwa penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan harus diarahkan pada terwujudnya pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dalam proses pembangunan yang harus berjalan dengan dinamis di tengah-tengah kemajuan dunia modern. Ini berarti, demikian Kepala Negara, bahwa di satu pihak kita harus tetap membangun masyarakat yang berkepribadian sendiri, dan di lain pihak, masyarakat kita yang menjunjung tinggi kepribadiannya dapat berdiri tegak secara terhormat di tengah-tengah kemajuan peradaban manusia.

Karena itu pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu harus mempunyai arah yang jelas, terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan tahap-tahap pembangunan nasional kita. Untuk itulah kita memiliki DRN, demikian digariskan oleh Presiden.(DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 48. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003