Presiden Soeharto Menerima Dubes Kerajaan Saudi dan Nepal [1]
SABTU, 9 JULI 1988 Di Istana Merdeka, pada pukul 09.00 pagi ini, Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Tal’at Amin Hamdi. Menyambut surat kepercayaan tersebut, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa sebagai sesama negara anggota OPEC kita perlu terus bekerjasama bahu membahu untuk mempertahankan keutuhan organisasi dan persatuan sikap semua anggotanya. Sebab, demikian Presiden, hanya dengan persatuan dan kesatuan sikaplah OPEC dapat lebih berhasil mencapai tujuannya khususnya dalam upaya mempertahankan kestabilan harga minyak pada tingkat yang baik.
Ditegaskan oleh Presiden bahwa bagi Indonesia kestabilan harga minyak sangat penting. Sebab, minyak merupakan sumber penghasilan negara dan sekaligus juga sebagai sumber penerimaan devisa yang penting. Demikian Presiden Soeharto.
Setengah jam kemudian, di tempat yang sama, Kepala Negara menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Kerajaan Nepal, Ram Chandra Bahadur Singh. Dalam pidatonya Presiden Soeharto mengungkapkan rasa puasnya menyaksikan perkembangan hubungan bilateral yang membesarkan hati antara Nepal dan Indonesia, walaupun kita menyadari perlunya kedua negara terus berupaya untuk mengisi hubungan yang baik itu melalui berbagai kerjasama yang bermanfaat bagi pembangunan nasional masing-masing; Di bahagian lain pidatonya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa persamaan cita-cita untuk mewujudkan dunia yang damai, penuh keadilan dan kesejahteraan bagi umat manusia, mewajibkan kita sebagai sesama negara yang sedang membangun untuk menggalang kerjasama yang lebih erat.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 48-49. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003