Presiden Soeharto Menghadiri Hari Koperasi, Hari Krida Pertanian, dan Hari PKBN di Pangkep Sulsel [1]
SELASA, 12 JULI 1988 Pagi ini Presiden Soeharto tiba di Ujung Pandang dalam rangka kunjungan sehari di Sulawesi Selatan. Bertempat di desa Minasa Te’ne, Kabupaten Pangkep, Kepala Negara menghadiri acara peringatan Hari Koperasi ke-41, Hari Krida Pertanian ke-16, dan Hari Program Keluarga Berencana Nasional ke-18. Keseluruhan acara tersebut dipusatkan di tengah-tengah wakil-wakil Kontak Tani Nelayan. Sore ini juga, seusai acara, Presiden dan rombongan kembali ke Jakarta.
Dalam amanatnya, Kepala Negara menyerukan agar kesadaran berkoperasi terus ditingkatkan, sehingga tidak ada seorang pun warga kelompok tani-nelayan yang tidak menjadi anggota KUD. Untuk itulah, ia meminta agar para kontak tani-nelayan menjadi pelopor dalam pengembangan koperasi. Ditegaskannya bahwa koperasi harus merupakan gerakan dari masyarakat sendiri. Dalam pada itu, sebagai kekuatan ekonomi, koperasi harus tumbuh dan mempunyai kekuatan hidup di tengah-tengah kemajuan zaman dan dinamikanya ekonomi modern. Untuk itu, koperasi perlu dikelola secara modern dan dengan memperhatikan hukum-hukum ekonomi yang rasional.
Menyinggung tentang keluarga berencana, Kepala Negara mengatakan bahwa tujuan utama pelaksanaan keluarga berencana bukanlah hanya untuk membatasi kelahiran saja. Dikatakannya bahwa pelaksanaan keluarga berencana mempunyai tujuan-tujuan yang luhur. Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan keluarga berencana menjadi gerakan pembangunan keluarga dan gerakan pembangunan sumber daya insani.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 50-51. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003