Presiden Soeharto Menerima Menteri Perdagangan Kerajaan Maroko [1]
SABTU, 23 JULI 1988 Menteri Perdagangan Kerajaan Marokko, Abdellah Azmani, pada pukul 08.00 pagi ini diterima Presiden. Soeharto di Cendana. Dalam pertemuan yang berlangsung selama setengah jam itu telah dibicarakan masalah kerjasama perdagangan antara kedua negara dalam rangka kerjasama Selatan-Selatan. Sehubungan dengan itu, pihak Marokko menyatakan keinginan untuk mengirim utusan dagang ke Indonesia untuk mempelajari kemungkinan meningkatkan impor dari Indonesia. Hingga saat ini neraca perdagangan antara kedua negara tercatat surplus untuk Marokko. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 53-54. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003