Membuka Raker Departemen Perdagangan, Presiden Soeharto: Deregulasi dan Debirokratisasi Bukan Liberalisasi [1]
SENIN, 25 JULI 1988 Pukul 09.00 pagi ini, Presiden Soeharto membuka Rapat Kerja Departemen Perdagangan dalam suatu upacara di Istana Negara. Dalam amanatnya Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa deregulasi dan debirokratisasi sama sekali bukan liberalisasi. Dijelaskannya bahwa dalam pembangunan bangsa kita pada umumnya dan pembangunan ekonomi khususnya, secara ideologis kita telah menegaskan bahwa kita tidak akan meluncur kearah liberalisme. Kita memang harus memperhatikan hukum-hukum ekonomi rasional, tetapi kita tidak membiarkan semuanya berjalan semata-mata ditentukan oleh kekuatan-kekuatan pasar. Kita memang harus meningkatkan efisiensi dan produktivitas disegala bidang, tetapi kita tidak membiarkan kekuatan-kekuatan ekonomi nasional kita terjun dalam pertarungan bebas yang dapat saling mematikan.
Ditegaskan oleh Presiden bahwa yang kita lakukan adalah menggalang semua kekuatan ekonomi nasional kita agar dapat tumbuh kuat dan sehat. Dalam menggalang kekuatan ekonomi nasional ini mutlak adanya keterpaduan arah dan kegiatan di semua sektor. Sektor yang satu harus merupakan penunjang bagi tumbuhnya sektor-sektor yang lain. Keterpaduan itu jelas harus kita laksanakan antara kekuatan-kekuatan sektor negara, sektor swasta, dan koperasi. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 54. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003