1988-08-16 Presiden Soeharto Menyampaikan Pidato Kenegaraan

Presiden Soeharto Menyampaikan Pidato Kenegaraan  [1]

SELASA, 16 AGUSTUS 1988 Pada pukul 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan sidang paripurna DPR, dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI. Dalam amanatnya, Kepala Negara antara lain telah mengemukakan secara ringkas gambaran umum mengenai Repelita V. Dikemukakannya bahwa selama Repelita V diperkirakan ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5% setahun. Dalam pada itu laju pertumbuhan penduduk harus kita usahakan dapat turun dari 2,1 % dalam Repelita IV sekarang menjadi 1,9% dalam Repelita V nanti. Dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5% setahun dan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,9% setahun, maka produksi nasional nyata per jiwa akan meningkat dengan rata-rata 3,1 % per tahun selama Repelita V.

Pembangunan pertanian, yang meliputi pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan, perikanan, peternakan serta kehutanan, akan diarahkan pada berkembangnya pertanian yang maju, efisien dan tangguh.Tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani serta peternak dan nelayan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, menunjang pembangunan industri serta meningkatkan ekspor. Dalam melaksanakan pembangunan pertanian kita memanfaatkan secara efisien segala sumber daya yang ada dan yang dapat kita kembangkan.

Dalam pada itu pembangunan industri ditujukan untuk memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, menyediakan barang dan jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing di pasar dalam negeri dan luar negeri, meningkatkan ekspor dan menghemat devisa, menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya serta sekaligus pengembangan penguasaan teknologi. Usaha-usaha tadi didukung oleh peningkatan efisiensi serta pengembangan iklim usaha dan iklim investasi yang sehat. Segala upaya tersebut dilakukan dengan memperkuat keterkaitan yang saling menguntungkan dan saling menunjang antara industri kecil, industri menengah dan industri besar, serta antara industry hilir, industri antara dan industri hulu.

Lebih jauh diungkapkannya bahwa makin terwujudnya demokrasi ekonomi harus makin tampak dalam Repelita V, agar kita benar-benar mampu meletakkan landasan pembangunan yang kukuh kuat dalam ancang-ancang kita memasuki proses tinggal landas. Karena itu, demikan Presiden Soeharto, dalam lima tahun mendatang dan seterusnya, koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat harus terus didorong agar benar-benar menjadi kekuatan ekonomi nasional. Koperasi harus menjadi lembaga ekonomi rakyat yang mandiri dan tumbuh dengan akar-akar yang kuat didalam masyarakat. Untuk itu perlu ditingkatkan kesadaran, kegairahan dan kemampuan masyarakat luas dalam berkoperasi.

Di bagian lain pidatonya, Kepala Negara mengingatkan bahwa masalah dan tantangan pembangunan di masa mendatang tidak memungkinkan negara membiayai sendiri atau melaksanakan semua kegiatan pembangunan. Disamping hal itu tidak mungkin, juga keliru karena bertentangan dengan semangat kebersamaan dan demokrasi ekonomi kita. lni berarti bahwa di tahun-tahun mendatang kita harus makin mengembangkan kemampuan dan peranan dunia usaha nasional dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dunia usaha nasional yang terdiri dari usaha negara, koperasi dan usaha swasta itu hams kita kembangkan dengan semangat kekeluargaan, sehingga saling menunjang dan saling menguntungkan.(DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 61-63. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.