Presiden Soeharto Menerima 700 Pimpinan dan Staf BPPT [1]

JUM’AT, 22 AGUSTUS 1988 Lebih kurang 700 orang pimpinan dan staf BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) diterima Kepala Negara pada jam 11.00 pagi ini. Pertemuan yang berlangsung di gedung Krida Bakti Sekretariat Negara itu diadakan dalam rangka peringatan ulang tahun ke-10 BPPT.

Dalam pertemuan tersebut Presiden mengemukakan bahwa dalam melaksanakan pembangunan secara terpadu, kita selalu harus mengindahkan perencanaan makro secara nasional maupun perencanaan mikro. Perencanaan makro dilakukan oleh Bappenas, sedangkan perencanaan mikro, khususnya yang menyangkut pemilihan teknologi, dilakukan oleh BPPT. Diungkapkan oleh Presiden bahwa pemikiran itulah yang mendorongnya mengambil keputusan dalam bulan Januari 1974 untuk mendirikan Divisi Advanced Technology di lingkungan Pertamina sebagai cikal bakal lahirnya BPPT.

Dengan adanya BPPT, maka pemanfaatan teknologi dapat dilakukan secara lebih efisien dan lebih terarah, sehingga dapat menjadi alat penunjang pembangunan. Sebagai alat penunjang pembangunan, perlu pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang tepat dan berguna dengan meneliti secara seksama teknologi yang akan dipilih, yang dapat menunjang peningkatan produksi, perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan.(DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 63-64. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003