Sidang Kabinet: Neraca Perdagangan Surplus [1]
RABU, 7 SEPTEMBER 1988 Dilaporkan didalam sidang yang berlangsung selama dua jam lebih di Bina Graha itu, bahwa laju inflasi selama bulan Agustus tercatat sebesar 0,41%. Dengan demikian, dalam periode April sampai Agustus, laju inflasi bergerak: pada tingkat 3,56%, sedangkan angka inflasi dalam periode Januari-Agustus adalah sebesar 4,48%. Mengenai neraca perdagangan dilaporkan bahwa dalam bulan Juni 1988 terdapat surplus sebesar US$499,3 juta yang merupakan selisih dari nilai ekspor sebesar US$1.660,6 juta dan nilai impor US$1.161,3 juta.
Secara keseluruhan perkembangan nilai ekspor dari Januari sampai Juni 1988 mencapai US$9.448 juta. Ini berarti terdapat kenaikan sebesar 25,78% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lampau. Dalam periode yang sama tahun ini, ekspor non-migas mencapai US$5.187 juta yang berarti terjadi kenaikan sebesar 46,95% dibandingkan dengan masa sebelumnya. Kenaikan ini terjadi pada komoditi kayu lapis sebesar US$53,1 juta, kopi US$38,6 juta, dan karet US$19,6 juta. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 70-71. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003