Sidang Kabinet, Presiden Soeharto Mengajak Mengheningkan Cipta Untuk Sri Sultan Hamengkubuwono IX [1]
KAMIS, 6 OKTOBER 1988 Hari ini Presiden Soeharto memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin yang dimulai pada jam 10.17 di Bina Graha. Dalam sidang hari ini antara lain telah diputuskan untuk menaikkan harga dasar gabah, jagung, kedelai dan kacang hijau. Kenaikan yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 1989 itu dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan petani dan memantapkan swasembada pangan. Sidang juga memutuskan untuk menaikkan harga pupuk urea dari Rp135,- menjadi Rp165,- per kilogram, TSP dari Rp135,- menjadi Rp170,-per kilogram. Sementara itu subsidi pestisida dikurangi dari 55% pada tahun 1988/1989 menjadi 40% untuk tahun 1989/1990.
Diungkapkan didalam sidang, bahwa jumlah uang yang beredar dalam bulan Agustus mencapai Rp13,2 triliun. Juga dilaporkan bahwa inflasi selama bulan September adalah sebesar 0,05% sedangkan inflasi tahun anggaran 3,51 % dan inflasi tahun takwim sebesar 4,43%. Sebagai akhir sidang Presiden Soeharto mengajak hadirin berdiri sejenak mengheningkan cipta dan berdoa menurut agamanya masing-masing agar arwah Sri Sultan Hamengkubuwono IX diterima di sisinya.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 77-78. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003