Presiden Soeharto-PM Chatichai Choonhavan Bicarakan Perkembangan ASEAN [1]
JUM’AT, 21 OKTOBER 1988 Pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan dengan PM Chatichai Choonhavan di Istana Merdeka. Dalam pembicaraan yang berlangsung selama satu setengah jam itu, telah dibahas berbagai masalah bilateral, regional, dan internasional. Kedua pemimpin itu sepakat untuk lebih meningkatkan lagi kerjasama yang telah berkembang antara kedua negara selama ini. Dalam hubungan ini PM Chatichai antara lain telah mengajukan permintaan untuk dapat membeli pesawat helikopter buatan IPTN.
Keduanya juga menyambut baik hasil pertemuan para menteri ekonomi ASEAN yang dicapai dalam pertemuan mereka di Thailand belum lama ini. Presiden Soeharto menekankan akan pentingnya kerjasama ekonomi diantara negara-negara anggota ASEAN lebih dikembangkan lagi. Diharapkannya negara-negara ASEAN dapat saling isi-mengisi dan tidak saling bersaing satu dengan lainnya. Misalnya tidak mendirikan lagi pabrik pupuk di negaranya, karena Indonesia telah banyak menghasilkan pupuk.
Kedua pemimpin juga sepakat bahwa dasar-dasar pembentukan ASEAN dan persetujuan yang telah dicapai dalam ketiga KTT ASEAN merupakan dasar yang kuat bagi perkembangan ASEAN di masa datang.
Bertempat di Istana Negara, Presiden dan Ibu Tien Soeharto malam ini menyelenggarakan jamuan santap malam resmi untuk menghormat Perdana Menteri dan Nyonya Chatichai Choonhavan. Dalam kata sambutannya, Kepala Negara menyatakan bahwa kerjasama dan saling pengertian yang selama ini telah terjalin antara Indonesia dan Thailand akan terus bergerak maju dan berkembang di berbagai bidang kegiatan. Hubungan antara rakyat Thailand dan rakyat Indonesia yang telah berabad-abad lamanya merupakan landasan yang kukuh bagi terjalinnya hubungan persaudaraan yang akrab antara kedua bangsa dan negara selama ini dan di masa-masa yang akan datang. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 80-81. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003