1988-10-28 Membuka Kongres Bahasa Indonesia, Presiden Soeharto: Bangsa Indonesia Harus Memberi Perhatian dan Rasa Hormat Terhadap Bahasanya

Membuka Kongres Bahasa Indonesia, Presiden Soeharto: Bangsa Indonesia Harus Memberi Perhatian dan Rasa Hormat Terhadap Bahasanya[1]

 

JUM’AT, 28 OKTOBER 1988 Sore ini Presiden Soeharto secara resmi membuka Kongres Bahasa Indonesia V dan Pencanangan Dasawarsa Kebudayaan dalam suatu upacara yang berlangsung di Istana Negara. Dalam amanatnya, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa bahasa Indonesia telah memberi saham yang tidak kecil terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa. Karena itu bangsa Indonesia harus memberi perhatian dan rasa hormat terhadap bahasanya. Demikian pentingnya bahasa Indonesia itu, sehingga UUD mengamanatkan agar bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa negara.

Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan menurut Presiden adalah suatu peristiwa budaya yang khas Indonesia. Bahasa Indonesia bukanlah milik salah satu suku yang besar dari bangsa Indonesia ataupun suatu budaya daerah, tetapi bahasa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bangga memiliki bahasa nasional. Kebanggaan ini mengharuskan kita untuk memelihara dan membinanya dalam perkembangan selanjutnya. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 81-82. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.