1988-11-04 Presiden Soeharto Bersama Menteri Menyaksikan Pemutaran Perdana Film “Jakarta 1966”

Presiden Soeharto Bersama Menteri Menyaksikan Pemutaran Perdana Film “Jakarta 1966” [1]

 

JUM’AT, 4 NOVEMBER 1988 Malam ini Presiden dan Ibu Soeharto, didampingi oleh Wakil Presiden dan Ibu Sudharmono serta para menteri dan undangan lainnya menyaksikan pertunjukan perdana film “Jakarta 1966” di Istana Negara. Film yang menggambarkan awal sejarah kelahiran Orde Baru itu mempunyai masa putar selama 200 menit. Film ini diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN) dibawah pengarahan sutradara Arifin C Noer, sedangkan penanggungjawab produksinya adalah G Dwipayana.

Memberikan kata sambutan sebelum pemutaran film tersebut, Presiden Soeharto mengatakan bahwa kejatuhan Bung Karno pada tahun 1966 itu berlangsung secara konstitusional dan sama sekali bukan oleh kup militer terselubung yang dilakukan TNI. Dikatakannya pula bahwa sama sekali tidak pernah dan tidak akan terjadi TNI melakukan kup untuk merebut kekuatan dalam pemerintahan. Dengan demikian lahirnya Supersemar pun tidak ada kaitannya sama sekali dengan usaha untuk menjatuhkan Bung Karno. Kejatuhan Bung Karno disebabkan oleh adanya pencabutan kepercayaan yang diberikan kepada Bung Karno oleh MPRS karena majelis menilai pertanggungjawaban Bung Karno saat itu tidak bisa diterima. Jadi, demikian Kepala Negara, tidak benar kalau ada yang mengatakan bahwa lahirnya Supersemar karena ada paksaan terhadap Bung Karno untuk menandatanganinya. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 88. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.