Presiden Soeharto Meresmikan Dua Buah Kilang Elpiji di Bontang Kaltim dan Arun Aceh [1]
SENIN, 28 NOVEMBER 1988 Pagi ini Presiden Soeharto meresmikan dua buah kilang elpiji yang masing-masingnya terletak di Bontang, Kalimantan Timur, dan Arun, Aceh. Upacara peresmian yang juga dihadiri oleh Ibu Soeharto itu berlangsung di Bontang. Kedua pabrik elpiji ini merupakan kilang-kilang pertama yang mengelola gas alam cair dan elpiji secara terpadu. Pembangunannya diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat daripada yang direncanakan semula.
Memberikan sambutan pada acara peresmian itu, Presiden mengatakan bahwa pemerataan pembangunan kita kembangkan dalam rangka memperkuat Wawasan Nusantara. Dikatakannya bahwa dengan adanya proyek-proyek pembangunan yang besar-besar di daerah, maka setiap daerah mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi sendiri dalam membangun. Oleh karena itu Presiden meminta agar pemerintah daerah dan masyarakat daerah dapat memanfaatkan industri besar yang ada di daerahnya masing-masing. Sarana, prasarana, dan berbagai kegiatan yang ditimbulkan oleh industri-industri besar di daerah hendaknya dapat membangkitkan dan menggerakkan kekuatan-kekuatan ekonomi dinamis yang dimiliki oleh daerah-daerah. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 93-94. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003