Membuka Raker Pertanian Presiden Soeharto Meminta Penganekaragaman Usaha Pertanian [1]
KAMIS, 19 JANUARI 1989 Pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto membuka Rapat Kerja Nasional Terpadu antara Departemen Pertanian dan Departemen Perindustrian yang berlangsung di Istana Negara. Rapat kerja ini diadakan dalam rangka penyusunan langkah-langkah bersama untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui pembangunan industri untuk menambah lapangan kerja, meningkatkan ekspor non-migas, dan membangun ekonomi pedesaan.
Pada kesempatan itu Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan pembangunan Indonesia menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu kita makin dapat mengembangkan hubungan yang bertambah kuat dan jalin-menjalin antara sektor pertanian dan sektor industri. Jika dahulu kita hanya mengekspor bahan mentah hasil pertanian, maka makin hari kita makin banyak mengekspor barang setengah jadi atau barang jadi dari hasil pertanian. Selanjutnya dikatakannya bahwa industry kita makin, berkembang, sehingga makin besar pula kemampuannya untuk mengolah hasil pertanian.
Menurut Kepala Negara, tugas kita selanjutnya adalah makin menganekaragamkan pertanian dan mempererat hubungan pembangunan pertanian dan pembangunan industri dalam arti yang seluas-luasnya. Secara keseluruhan ia melihat betapa penting usaha-usaha terpadu dan saling menunjang dalam pengembangan pertanian dan perindustrian kita di tahun-tahun mendatang, menjelang kita memasuki proses tinggal landas dalam pembangunan. Oleh sebab itu, ia meminta agar rapat kerja ini dapat memberi jawaban-jawaban kunci, yang selanjutnya disusun dalam program-program nyata yang dapat kita laksanakan sebaik-baiknya. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 120-121. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003