1989-02-08 Menerima Dirjen WHO, Presiden Soeharto Membicarakan Perluasan Biofarma Bandung Untuk Memproduksi Vaksin Polio dan Campak

Menerima Dirjen WHO, Presiden Soeharto Membicarakan Perluasan Biofarma Bandung Untuk Memproduksi Vaksin Polio dan Campak [1]

 

RABU, 8 FEBRUARI 1989 Direktur Jenderal WHO, Dr Hiroshi Nakajima, diterima Presiden Soeharto di Bina Graha pada jam 09.00 pagi ini. Dalam pertemuan itu secara khusus telah dibicarakan tentang kemungkinan perluasan ruang lingkup Biofarma di Bandung agar dapat menghasilkan vaksin polio dan campak. Hal ini berkaitan dengan harapan Organisasi Kesehatan Dunia itu kepada Indonesia untuk dapat menghasilkan sendiri vaksin-vaksin yang sekarang dimasukkan dalam program imunisasi dunia. Selain itu telah pula disinggung mengenai perkembangan dan hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Presiden Soeharto memberikan tanggapan positif terhadap pandangan Direktur Jenderal WHO itu. Dalam hubungan ini Kepala Negara menyatakan sangat terkesan terhadap program pengobatan dan penghapusan penyakit polio. Presiden juga mengharapkan agar vaksin-vaksin yang dibutuhkan oleh program imunisasi pada umumnya dapat diproduksi secara swasembada oleh Indonesia. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 127. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.