1989-02-12 Menerima Mahasiswa di Tapos, Presiden Soeharto Tidak Rela Membebani Generasi Mendatang dengan Hutang

Menerima Mahasiswa di Tapos, Presiden Soeharto Tidak Rela Membebani Generasi Mendatang dengan Hutang [1]

 

MINGGU, 12 FEBRUARI 1989 Pagi ini, di Tapos, Presiden Soeharto menerima 64 orang mahasiswa pengurus dan pengelola koperasi dari 59 PTN dan PTS dari seluruh Indonesia. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa yang sedang mengikuti Pendidikan dan Latihan Manajemen Usaha Koperasi Mahasiswa yang berlangsung pada tanggal 6-12 Februari. Kedatangan mereka dipeternakan Tapos diantar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hassan, Menteri Koperasi, Bustanil Arifin dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Akbar Tanjung.

Dalam kesempatan berdialog dengan para mahasiswa tersebut, Kepala Negara antara lain menegaskan bahwa ia sendiri tidak rela untuk membebani generasi yang akan datang dengan pinjaman luar negeri. Karena itu, demikian Presiden, para mahasiswa tidak perlu khawatir bahwa pinjaman itu akan memberatkan mereka. Dikatakannya bahwa pinjaman-pinjaman luar negeri yang dilakukan selama ini malah akan memperkuat perekonomian nasional yang justru untuk generasi penerus.

Diungkapkan oleh Presiden bahwa hingga saat ini jumlah pinjaman Indonesia yang telah disetujui adalah sebesar US$65 miliar. Dari jumlah tersebut, yang telah dipakai baru sebanyak US$50 miliar, sehingga terdapat sisa US$15 miliar yang penggunanya terserah kepada kita sendiri. Lebih jauh dikemukakannya bahwa dari pinjaman sejumlah US$50 miliar itu sudah kita bayar kembali sebanyak US$13,5 miliar. Dengan demikian tinggal US$36,5 miliar yang masih perlu dicicil.

Diingatkannya bahwa kita memanfaatkan bantuan luar negeri karena kita memang kekurangan modal. Disamping itu, negara-riegara kreditor juga mau memberikan pinjaman tanpa ikatan politik. Sekalipun demikian, bantuan-bantuan tersebut itu hanya bersifat sebagai pelengkap saja. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 128. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.