Presiden Soeharto Menerima Direktur Bank Dunia [1]
SENIN, 20 MARET 1989 Selama satu jam, mulai pukul 09.00, pagi ini di Bina Graha Kepala Negara menerima Direktur Bank Dunia, Russel J Cheetam, yang diantar oleh Menko Ekuin Radius Prawiro. Usai pertemuan itu, Direktur Bank Dunia mengatakan bahwa pihaknya akan mempertahankan dan bahkan mungkin meningkatkan jumlah bantuan kepada Indonesia pada tahun-tahun mendatang. Peluang ini terbuka karena pemerintah Indonesia dinilai mempunyai komitmen yang kuat untuk menjalankan kebijaksanaan ekonomi yang sehat guna melunasi hutang-hutangnya.
Ia menambahkan bahwa Bank Dunia sangat terkesan akan hasil serangkaian kebijaksanaan restrukturisasi ekonomi yang ditempuh Indonesia sejak tahun 1983, yakni ketika harga minyak di pasaran dunia mulai merosot. Contoh dari kebijaksanaan yang berhasil itu menurut Cheetam adalah usaha Indonesia untuk meningkatkan ekspor non-migas. Usaha ini dinilainya berhasil dengan baik, karena hanya dalam waktu sekitar dua tahun, nilai ekspor non-migas Indonesia meningkat dari US$6 miliar menjadi hampir US$12 miliar.
Oleh karena itu, dalam pertemuan itu ia memberi jaminan kepada Presiden Soeharto bahwa Bank Dunia akan terus memberi dukungan kuat terhadap berbagai program pembangunan Indonesia. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 143-144. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003