Presiden Soeharto Meresmikan Lima Buah Pabrik Agrokimia [1]
SELASA, 4 APRIL 1989 Presiden dan Ibu Soeharto pagi ini meninggalkan Jakarta menuju Kalimantan Timur dalam rangka kunjungan kerja sehari. Setiba di Bontang, Kepala Negara meresmikan lima buah pabrik agrokimia yang menghasilkan bahan-bahan yang sangat penting untuk mendukung pembangunan pertanian yang tangguh. Kelima pabrik itu adalah Pabrik Pupuk Urea III PT Pupuk Kalimantan Timur dan empat pabrik agrokimia lainnya yang terletak di Jawa Barat.
Dalam kata sambutannya, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa produksi pupuk dan obat-obatan anti hama dewasa ini telah mampu memenuhi seluruh kebutuhan nasional. Namun hal ini tidak berarti bahwa kita boleh menggunakannya secara berlebihan. Diingatkan. oleh Presiden bahwa penggunaan pupuk dan obat-obatan anti hama secara berlebihan akan merusak sumber daya alam serta mengganggu keseimbangan lingkungan. Jika hal ini sampai terjadi, maka produksi. pertanian akan terancam. Oleh karena itu Kepala Negara meminta aparat pertanian di . daerah melakukan pengawasan terhadap penggunaan pupuk dan obat-obatan anti hama di lapangan agar tidak berlebihan.
Seusai acara peresmian itu, Presiden Soeharto terlepas pengapalan perdana produksi urea curah hasil produksi Pabrik Pupuk Kaltim III di pelabuhan Bontang. Selain Ibu Tien Soeharto, hadir pula dalam acara penglepasan itu, antara lain, Gubernur Kalimantan Timur, HM Ardans SH dan Direktur Utama PT Pupuk Kaltim. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 149-150. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003