Presiden Soeharto Tidak Keberatan dengan Kritisisme Masiswa Asal Disampaikan Secara Logis dan Bertujuan Membangun [1]
KAMIS, 22 JUNI 1989 Presiden Soeharto menyatakan bahwa ia tidak keberatan akan sifat-sifat kritis mahasiswa, selama sifat kritis itu disampaikan secara logis, mempunyai nalar dan bertujuan membangun. Kepala Negara juga menyatakan penghargaannya kepada para mahasiswa di luar negeri yang umumnya menyatakan keinginan mereka untuk kembali ke tanah air. Demikian antara lain dikemukakan oleh Menpan Sarwono Kusuaatmadja setelah menghadap Presiden untuk melaporkan hasil kunjungannya ke Negeri Belanda guna menghadiri sebuah seminar yang diadakan oleh mahasiswa Indonesia di Rotterdam baru-baru ini. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 179. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003