Menerima Menpora Presiden Soeharto Menekankan Perlunya Dialog dengan Generasi Muda[1]
SABTU, 15 JULI 1989 Presiden Soeharto meminta agar komunikasi dan dialog dengan generasi muda, termasuk mahasiswa, terus diintensifkan guna memberi kesempatan bagi mereka menyampaikan dan mengembangkan pendapat. Menurut Kepala Negara, dengan dialog berkala semacam itu, maka generasi muda diharapkan dapat mengikuti dan memikirkan usaha-usaha bangsa untuk mengatasi berbagai tantangan yang diperkirakan muncul pada masa-masa mendatang.
Demikian diungkapkan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Akbar Tanjung, setelah diterima Presiden di Bina Graha pagi ini. Pada kesempatan itu Akbar Tanjung antara lain melapor tentang perkembangan pelaksanaan pengerahan sarjana untuk bekerja di pedesaan, sebuah program bam yang kini masih dalam proses perintisan.
Sepuluh orang pengurus Asosiasi Rekanan dan Distributor Indonesia (Ardin) menghadap Kepala Negara di Bina Graha pagi ini. Kepada mereka Presiden menegaskan bahwa peluang yang disediakan pemerintah bagi pengusaha asing untuk memasuki sektor perdagangan eceran harus dimanfaatkan secara bersama-sama dengan pengusaha nasional untuk menghindari terjadinya monopoli. Kepala Negara mengingatkan bahwa memang telah terjadinya perubahan pada pola perdagangan di dalam negeri, karena selama ini perdagangan dalam negeri tertutup bagi pengusaha asing. Namun ditegaskannya pula bahwa kegiatan itu harus dilakukan secara bersama dengan pengusaha dalam negeri, misalnya dengan anggota Ardin. Karena itu Kepala Negara meminta pengurus Ardin untuk menyiapkan jajarannya untuk bekerja sama dengan pemodal asing. yang masuk. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 186-187. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003