Presiden Soeharto Melantik 635 Perwira ABRI [1]
SABTU, 22 JULI 1989 Pukul 09.00 pagi ini, Presiden Soeharto melantik 635 perwira remaja ABRI dalam suatu upacara Prasetia Perwira ABRI 1989 di halaman Istana Merdeka. Selesai upacara, Presiden dan Ibu Soeharto serta Wakil Presiden dan Ibu Sudharmono beramahtamah dengan para perwira remaja beserta orang tua atau keluarga mereka.
Ke-635 perwira dengan pangkat letnan dua itu terbagi atas TNI-AD (261 orang), TNI-AL (86 orang), TNI-AU (72 orang), dan Polri (216 orang). Empat orang diantara mereka, yaitu Letnan Dua Inf Tri Yuniarto (TNI-AD), Letnan Dua Mar Nur Alamsyah (TNI-AL), Letnan Dua Tek I Gede Made Radar Panca Jaya (TNI-AU), dan Letnan Dua Pol Ahmad Dafiri (polri) menerima tanda penghargaan Adhi Makayasa, sebagai lulusan terbaik.
Dalam amanatnya, Presiden mengatakan bahwa para perwira yang dilantiknya itu merupakan kader pimpinan ABRI abad yang akan datang. Sebab, demikian Kepala Negara, dalam kuron waktu pengabdian mereka kepada bangsa dan negara nanti, bangsa kita akan memasuki abad ke-21. Awal abad ke-21 nanti, akan merupakan awal abad yang penuh dengan perubahan-perubahan cepat.
Tetapi ditegaskan oleh Presiden bahwa awal abad ke-21 merupakan masa yang teramat penting bagi pembangunan bangsa kita. Kita sangat berkepentingan terhadap perdamaian dunia. Kita memang telah berjuang keras untuk mewujudkan hal itu. Situasi dunia yang damai dan menggairahkan kehidupan bangsa-bangsa dapat ikut mendorong pembangunan bangsa kita. Namun, demikian Kepala Negara, prajurit profesional harns mengikuti setiap perkembangan dunia, yang pada suatu saat, tanpa kehendak kita, bisa membawa dampak kepada tugas pertahanan keamanan. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 188. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003