1989-07-23 Presiden Soeharto Meresmikan Bendungan Palasari Jembrana Bali

Presiden Soeharto Meresmikan Bendungan Palasari Jembrana Bali [1]

 

MINGGU, 23 JULI 1989 Berada di Bali hari ini, Presiden dan Ibu Soeharto meresmikan bendungan Palasari yang terletak di Kabupaten Jembrana. Bendungan yang dibangun dengan biaya sebesar Rp9 miliar itu mampu mengairi sawah seluas 13.000 hektar. Dengan demikian sawah-sawah tadah hujan di daerah Palasari dan sekitarnya dapat diubah menjadi sawah yang beririgasi.

Dalam pidato sambutannya, setelah berbicara tentang manfaat bendungan yang baru diresmikannya itu, Kepala Negara meminta agar lahan sabuk hijau sekitar bendungan dijaga kelestariannya. Agar lahan sabuk hijau yang cukup luas itu dapat memberikan hasil tambahan, Presiden mengajak masyarakat untuk memanfaatkannya dengan menanam tanaman yang produktif, seperti pohon jambu mete, maninjau, sirsak, dan lain-lain.

Setelah meresmikan bendungan Palasari, Presiden Soeharto mengadakan temuwicara dengan para petani Kabupaten Jembrana. Pada kesempatan itu Kepala Negara antara lain menegaskan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan secara terbuka berbagai gagasan dan usul. Tetapi diingatkannya bahwa keterbukaan itu dibatasi antara lain oleh Pancasila, UUD 1945, dan pikiran sehat.

Ditegaskannya pula bahwa keterbukaan dalam menyampaikan gagasan atau usul juga harus dikaitkan dengan kepentingan rakyat, karena itu gagasan itu harus dipikirkan matang sebelum dilontarkan. Selain itu yang perIu diperhatikan dalam memanfaatkan keterbukaan adalah ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga tidak akan timbul masalah SARA. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 189. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.